Isu tentang alam dan lingkungan di Indonesia masih menjadi problematika di tahun 2022. Gaya hidup manusia modern yang membawa dampak negatif pada lingkungan dan ekosistem masih kerap dipraktekkan di kehidupan sehari-hari. Kesadaran individu tentang isu ini memang penting namun, peranan dari lembaga, korporasi besar dan pemerintah pun turut andil dalam perputaran sistem yang ada. Salah satu sektor yang vital dikehidupan sehari-hari yaitu perbankan pun tidak luput dalam perputaran sistem.
Sayangnya, beberapa pelaku dalam sektor perbankan masih seakan tutup mata dengan dalih investasi pada isu ini. Salah satunya adalah Bank BNI yang ironisnya pada Sustainability Report 2020 mereka menyatakan berkomitmen untuk mengurangi greenhouse gas emission— masih mendanai pengelolaan energi kotor tidak terbarukan batu bara, yang merupakan penyumbang emisi gas karbon terbesar secara global, alih-alih berpindah ke energi tebarukan.
Keresahan inilah yang diangkat oleh Komunitas Pecinta Alam Fossil Free Jogja dalam agenda kampanye yang berlokasi di Titik Nol kota Yogyakarta pada tanggal 14 Maret 2022, bersamaan dengan agenda Rapat Umum Pemegang Saham Bank BNI.

“Aksi ini juga dilakukan secara serentak di beberapa kota di Indonesia, kayak Cirebon, Semarang, Jakarta, Palembang” ujar salah satu anggota Komunitas Pecinta Alam Fossil Free Jogja, Arami.
Dalam aksi kampanye berbasis seninya, komunitas yang merupakan anak proyek dari 350.org ini menuntut Bank BNI untuk berhenti tidak acuh kepada isu krisis iklim dengan mendanai industri batu bara yang hingga kini masih menjadi sumber energi terbesar di Indonesia. Aksi kampanye ini melibatkan beberapa perupa seni lukis Yogyakarta. Setiap seniman secara langsung akan melukis secara berkesinambungan area Titik Nol di kanvas masing-masing, dengan meng-highlight gedung Bank BNIdisertai elemen-elemen kritik tentang batu bara dan energi kotor. Vandalising lukisan-lukisan yang telah selesai digarap dan dijajar rapih dengan tulisan ‘BNI STOP DANAI KRISIS IKLIM’ menjadi penutup aksi kampanye ini, dan berswa foto, mengacungkan spanduk berisi pesan yang sama.
14 Maret 2022
Titik Nol Kota Yogyakarta
Teks oleh: Mutiara / Pressisi angkatan 10 / DKV 2019