Tak Ada Resolusi di 2018

“Awal tahun ini adalah awal tahun yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya.” Setiap kali memasuki tahun baru, kita selalu menyambutnya dengan suka cita nan meriah, dan mengulangnya di tahun berikutnya. Yah, hal semacam itu sebenarnya enggak begitu membosankan. Tetapi dengan “Resolusi” yang dikoar-koarkan, dan enggak ada sedikitpun perubahan adalah hal yang menjijikkan. Apa yang terjadi pada

Buletin Kontemporer #12

Merangkum sejauh mana hajat-tahunan ISI Yogyakarta, yakni Dies Natalis XXXIII, LPM Pressisi kemudian menghadirkan liputan-liputan terkini dengan narasumber-narasumber terkait dan relevan. Mencakup persoalan sejumlah acara yang diselenggarakan lebih awal dari jadwal normal sejak tahun-tahun sebelumnya, alasan serta tujuannya, dan beberapa problematika kehidupan sivitas akademika agar tak begitu saja luput dari perhatian publik ditelan waktu. Download

Majalah Art Effect (AE) #7

ART EFFECT (AE) #7 Magazine. Majalah karya Pers Mahasiswa ISI Yogyakarta “Pressisi” yang mencakup tema besar tentang Seni dan Budaya. Majalah AE edisi ke-7 yang mengusung tema ‘Kebebasan (Eks)presi’, yakni tentang seluk-beluk kebebasan dalam berekspresi dan berkarya, serta hambatan-hambatan penerapannya di dunia seni dan ruang seni. Download

Buletin Kontemporer #10

Bertepatan dengan ulang tahun Institut Seni Indonesia Yogyakarta yang ke-32, Kontemporer hadir lagi bersama kalian di edisi spesial “Dies Natalis”. Edisi yang kesepuluh ini juga membahas kabarnya BEMI saat ini, komunitas Garda Blakang, pula Didik Nini Thowok yang hadir dalam rubrik Tokoh. Download

Majalah Art Effect (AE) #6

ART EFFECT (AE) #6 Magazine. Praktisi seni, atau umumnya, dikenal sebagai kurator, merupakan perantara antara seniman dengan masyarakat. Perannya yang cukup penting dalam dunia seni khususnya seni rupa sekarang ini menjadi sorotan Pressisi. Selain menghadirkan bahasan perihal kurator, Art Effect edisi ke enam juga membahas mengenai profesi dalam seni terkait wacana kritik dan apresiasi seni,