Asana Bina Seni 2024: Agenda Tahunan Biennale Jogja yang Melakukan Pendekatan dengan Warga Desa

Menyelaraskan dengan tema besar Biennale Jogja untuk sepuluh tahun ke depan yaitu “Trans-lokalitas & Trans-historisitas”, tahun ini Yayasan Biennale Yogyakarta kembali menyelenggarakan kegiatan Asana Bina Seni 2024 dengan mengusung tema “Golong Gilig Sawit: Gayeng Ngrumat Bumi”. Penyelenggaraan kegiatan yang berlokasi di desa ini guna menyerasikan dengan visi misi yayasan yang mana lebih mengedepankan kerja sama

Menyelami Kisah Panji Lewat Pagelaran Wayang Panji di Museum Sonobudoyo

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Yogyakarta merupakan salah satu kota yang menyandang gelar kota seni dan budaya. Berbagai macam kesenian masih dirawat dan dikembangkan di penjuru Yogyakarta, mulai dari seni rupa, tari, musik, hingga teater. Salah satu pusat kebudayaan yang populer dikunjungi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara adalah Museum Sonobudoyo. Letaknya yang strategis dan

Libatkan Seniman, Perayaan Hut ke-80 Sri Sultan Hamengku Buwono X Gelar Pameran Seni Rupa

Pameran seni rupa “Hamengku, Hamangku, Hamengkoni” merupakan salah satu agenda yangdiadakan dalam rangka merayakan hari lahir Sri Sultan Hamengku Bawono yang sudah memasuki usia ke 80. Pembukaan pameran pada Senin lalu (11/12/2023) dihadiri oleh Sri Sultan sekaligus memberi sambutan dan membuka secara resmi pameran ini. Sebanyak 40 perupa dilibatkan untuk ikut menjadi bagian dari perayaan

Panen Apa Hari Ini (PARI): Ruang Kolaborasi Seniman dan Kelompok Tani

“Ya, harapannya kolaborasi dengan Mas Anang ini dapat memajukan sektor pertanian di desa danguna meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga setempat serta memperkuat tali persaudaraan diantara masyarakat. Kita dapat saling merangkul dan melengkapi satu sama lain,” ujar Ibu Indra, salahsatu anggota KWT Mawar 04 Ngentak, Desa Bangunjiwo. Praktik seni menjadi salah satu fraksi dialektika dalam dunia kesenian

Antara Seni dan Mutualisme : Praktik PARI Menuju Keterikatan Sosial

Membahas mengenai kesenian memang tidak akan ada habisnya. Kesenian yang secara awam sering diperlihatkan dalam lingkup ruang pamer, ternyata bisa hadir dalam praktik mutualisme menuju keterkaitan sosial. Salah satu bentuk praktik mutualisme seni tersebut, bisa dijumpai pada project kesenian Panen Apa Hari Ini. Panen Apa Hari Ini adalah project kesenian kolektif antara seniman dan mahasiswa

Biennale Jogja 2023: Pameran Anak Saba Sawah Menghidupkan Seniman Cilik

Biennale Jogja 2023 kali ini mengusung tema besar “Titen” yang berarti “Ilmu Bertumbuh atau “Pijakan Berubah”. Pada tahun ini Biennale Jogja membuka era baru yang benar-benar berbeda dengan rangkaian Biennale Jogja sebelumnya. Menampilkan serangkaian program yang belum pernah ada sebelumnya berupa Pameran Anak Saba Sawah yang dihidupkan oleh sekumpulan seniman cilik. Pameran ini merupakan upaya

Jogja International Batik Biennale Sebagai Ajang Perkenalan Batik Kepada Dunia

Jogja International Batik Bienalle 2023 telah rampung diselenggarakan secara luring di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo dan juga daring melalui live streaming di akun youtube JIBB pada hari Kamis (26/11/2023). Hal ini merupakan langkah nyata Daerah Istimewa Yogyakarta untuk semakin mengangkat citra Jogja sebagai World Batik City, sebuah predikat yang dianugerahkan oleh Dewan Kerajinan Dunia, World

Forum Mahasiswa Desain Produk Anak Negeri Indonesia Kembali Dihadirkan, ISI Yogyakarta Siap Menjadi Tuan Rumah 

(14/10/2023) HADEPAN (Forum Mahasiswa Desain Produk Anak Negeri Indonesia) telah rampung diselenggarakan di Institut Teknologi Bandung tepatnya di gedung CADL (Center for Arts, Design and Language) Kampus Ganesha dengan antusias yang tinggi dari delegasi 22 kampus di Indonesia.  Berhadep-Hadepan #2 kembali eksis sebagai bentuk keberlanjutan dari forum kemahasiswaan desain produk yang ada di seluruh Indonesia.

Memasuki Putaran Kedua, Biennale Jogja Equator Gelar Pembukaan di Dua Tempat Berbeda

Di putaran kedua ini, Biennale Jogja mengusung praktik kesenian yang lebih partisipatoris dengan masyarakat. Berpindah ke beberapa titik yang tersebar di pinggiran Yogyakarta untuk membuka percakapan jangka panjang dari ragam latar belakang budaya berbeda. Biennale Jogja menghimpun pengertian tentang desa sebagai ruang dinamis yang terus berubah dan bergeser, dan melihat bagaimana perhelatan seni juga dapat