GERAKAN SUKARELA STAFF PENGAJAR DAN ALUMNI FSMR

Masuknya pandemi COVID-19 ke Indonesia telah memberikan pengaruh signifikan di berbagai bidang. Terutama di bidang sosial ekonomi dan pendidikan. Sekolah serta universitas terpaksa diliburkan, demi memutus penyebaran virus corona. Kegiatan belajar-mengajar pun terpaksa dilakukan secara daring. Meskipun proses kuliah telah dilakukan secara daring, masih banyak mahasiswa perantau Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang memilih untuk menetap di Yogyakarta dengan berbagai alasan.

Banyaknya mahasiswa yang masih menetap di Jogja selama pandemi berlangsung, membuat salah satu dosen Fakultas Seni Media Rekam (FSMR), yakni Endang Mulyaningsih, S.IP., M. Hum. berinisiatif untuk mengumpulkan donasi yang akan dibagikan kepada mahasiswa perantau dikalangan FSMR ISI Yogyakarta. Ide ini disambut baik oleh dosen FSMR lainnya termasuk Muhammad Fajar Apriyanto, M. Sn. selaku Pembantu Dekan III Bidang Kemahasiswaan FSMR. “Bantuan sembako ini sasarannya untuk mahasiswa FSMR dari luar Jogja yang masih menetap di Jogja, kos atau pun mengontrak,” ujar Muhammad Fajar Apriyanto, M. Sn. atau yang akrab dipanggil Pak Fajar.

Panitia pembagian sembako memberikan jatah donasi kepada mahasiswa perantau yang masih tinggal di Yogyakarta semasa pandemi.

Bukan hanya dosen FSMR saja, namun para alumni pun ikut menjadi donatur. Jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan yakni Rp.13.650.000,00. Hasil donasi tersebut, kemudian dibagikan kepada 210 mahasiswa FSMR dalam bentuk sembako beras, dan non beras sejumlah Rp.65.000 bagi setiap mahasiswa. “Waktunya cukup singat, 2 minggu. Kemudian dananya alhamdulillah dari alumni, dari kakak-kakak kelas juga berparsitipasi. Karena kita ada grup alumni, kemudian kami sounding posternya. Alhamdulillah mereka berparsitipasi karena melihat situasi kondisi, pandemi ini mewabah ke mana-mana. Saya pikir mereka juga ingat, dulu sewaktu kos di Jogja, kalau sakit dll mereka bisa merasakan sehingga, parsitipasinya ada,” jelas Pak Fajar.

Sistem pembagian sembako ini, bisa dibilang sangat tertib. Hari Selasa 14 April lalu, ketika pembagian sembako dilaksanakan di depan gedung dekanat FSMR, tidak ada kerumunan ataupun mahasiswa yang terlihat mengantri. Rupanya tim koordinator distribusi sembako yang terdiri dari sebagian mahasiswa aktif FSMR, beberapa diantaranya BEM dan HMJ FSMR, telah membuat konsep sedemikian rupa dengan menerapkan physical distancing yang wajib dilaksanakan selama pandemi COVID-19. “Jadi alurnya, dosen bikin donasi terbuka dengan sistemnya sendiri. Terus BEM dan HMJ, kami membuat pendataan mahasiswa yang masih di sekitar Sewon. Dari situ kami melakukan verifikasi apakah dia bisa ambil sembakonya tanggal 14. Soalnya ada juga mahasiswa yang merasa, lebih baik diberikan ke orang aja,” kata Abimanyu selaku ketua BEM FSMR.

Mahasiswa perantau yang masih tinggal di Yogyakarta menerima bantuan donasi sembako.

Sebelumnya, mahasiswa yang berhak menerima sembako telah didata terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam satu grup WhatsApp. Kemudian pihak panitia membuat daftar nama dengan keterangan, pukul berapa masing-masing mahasiswa harus mengambil jatahnya. Proses pengambilannya pun drive thru. Awal datang mahasiswa dicek suhu badannya, baru kemudian mengambil jatah dan tanda tangan di buku absen yang tersedia. Sehingga setelah mengambil jatah sembako, mahasiswa tersebut harus segera meninggalkan tempat atau dilarang nongkrong. “Jadi kami bikin tim, terus kami rembukan gimana system yang enak, sebisa mungkin mengikuti protokol yang ada. Mengacunya sih ke tes covid masal se-Jabar yang drive thru itu,” tambah Abi.

Pembagian sembako ini, tentu disambut baik oleh mahasiswa, karena sangat membantu anak kos yang mengalami kesulitan selama pandemi COVID-19, khusunya dalam hal pangan. Beberapa mahasiswa pun memuji pelaksanaannya yang dinilai efektif serta membantu mahasiswa dalam melaksanakan physical distancing, dengan memasak di rumah dan mengurangi aktivitas di luar.

Teks : Neo Kaspara / Film dan Televisi 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.