Internasional Creative Art Exhibition: The 38th Dies Natalis of Indonesian Institute of the Arts (ISI) Yogyakarta

Pameran internasional “Recovery: Art for A Better Life” dibuka secara resmi oleh Rektor ISI Yogyakarta Prof. Dr. M Agus Burhan, M.Sn. pada 30 Mei 2022 di Gedung Sasana Ajiyasa Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Internasional Creative Art Exhibition ini merupakan salah satu rangkaian acara peringatan Dies Natalis ke-38 ISI Yogyakarta dari Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta. Melalui tema “Recovery: Art for A Better Life”, pihak pelaksana pameran berharap seni dapat memberikan kontribusi bagi para seniman, civitas akademika, dan masyarakat. Commemorative speech dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, BBA., MBA. Juga disampaikan dalam pembukaan pameran.

(Karya Pameran “Recovery: Art for A Better Life”—Dokumentasi Pribadi)

Pameran Internasional “Recovery: Art for A Better Life” menyajikan karya-karya dalam beberapa ruang, yaitu ruang fisik indoor yang dilaksanakan di Galeri R.J Katamsi pada 30 Mei-15 Juni 2022, ruang fisik outdoor yang dilaksanakan  di Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta tanggal 30 Mei-30 Juni 2022, danpameran virtual yang dapat diakses melalui link https://pameranfsr.isi.ac.id/dies38.

(Karya Pameran “Recovery: Art for A Better Life”—Dokumentasi Pribadi)

Pameran internasional “Recovery: Art for A Better Life” merupakan hasil kerja sama antara dosen, mahasiswa, dan alumni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta dengan mitra dari dalam dan luar negeri. Mitra yang terlibat di antarannya adalah ISI Denpasar, ISI Padang Panjang, ISBI Bandung, Institut Kesenian Jakarta, ISI Surakarta, STKW Surabaya, Telkom University Bandung, Thailand Bunditpatanasilpa Institute, Ezsterhazy Karoly Catholic Eger Hungary, dan seniman dari Korea Selatan, Madagaskar, dan Thailand. Pameran ini menampilkan 248 karya dengan rincian 161 karya dari ISI Yogyakarta, 23 karya dari perguruan tinggi dalam negeri, dan 64 karya dari mitra luar negeri.

(Suasana Pameran “Recovery: Art for A Better Life”—Dokumentasi Pribadi)

Kurator pameran Dr. Mikke Susanto, S.Sn, M.A. memaparkan bahwa waktu persiapan pameran sangat singkat, namun antusiasme seniman dan panitia penyelenggara sangat tinggi.

“Saya dan panitia memutuskan untuk bisa mengajak serta segala kalangan (berpartisipasi dalam pameran ini), karena persoalan tema recovery tidak hanya dialami oleh sebagian orang. Sebagian dari kita mengalami masa recovery baik mereka yang menjadi korban kemudian meninggal dunia, baik mereka yang selamat namun diterpa oleh luka, maupun yang selamat dan sehat sampai saat ini namun tetap mengalami masa recovery (penyembuhan) untuk kembali ke masa-masa yang normal kembali. Kami (Kurator dan Panitia) memutuskan untuk mengundang seniman dalam waktu yang singkat, yang semula kami duga ada kesulitan karena minimnya waktu, namun kejutan itu muncul (antusiasme para seniman) karena anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa.” ujar Kurator pameran Dr. Mikke Susanto, S.Sn, M.A. saat wawancara bersama tim ARTV pada 30 Mei 2022.

(Foto Bersama Dr. Mikke Susanto, S.Sn, M.A.—Dokumentasi Pribadi)

Dr. Mikke Susanto, S.Sn, M.A.  juga memaparkan bahwa ke depannya karya-karya digital tidak terbatas hanya karya-karya yang dibuat melalui medium digital. Artinya karya-karya seni yang dibuat secara konvensional pun akhirnya menjadi karya-karya digital.

“Oleh karena itu di masa depan, dunia digital akan menjadi medium yang sangat penting dan menjadi jembatan untuk melintasi ruang dan waktu. Dengan demikian kita tidak bisa berkutat pada pameran fisik saja, namun juga pameran virtual.” Ujarnya kemudian.

Teks oleh: Krisna Tama / LPM Pressisi 10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.