Lima karya seniman dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta diterbangkan ke pameran karya seni internasional di Kota Shanghai, jantung seni Tiongkok.
Menurut Konsul Jenderal RI di Shanghai, Deny Kurnia, lima karya tersebut memikat pihak Shanghai Art Collection Museum (SACM) selaku penyelenggara “11th Internasional Exhibition of Tradisional Fine Arts” yang digelar pada Kamis kemarin (10/6) hingga Minggu (11/7).
Pameran seni rupa internasional ini diselenggarakan oleh Shanghai Creative Industry Association and Changning District government. Pameran ini juga diselenggarakan sekaligus dalam rangka merayakan hari warisan Budaya dan Alam ke-16 Tiongkok serta memperingati 10 tahun pembelakuan undang-undang warisan budaya Tiongkok. Pameran ini bertujuan mempromosikan hubungan dan pertukaran antarkota di koridor Prakarsa Sabuk Jalan (BRI).
Dalam tema “Tracing Art in the Heart,” pameran ini menampilkan 150 seniman terkenal mulai dari pengkrajin, kaligrafi, penulis, fotografer, artis terkenal, sampai pewaris warisan budaya di Tiongkok dan lebih dari 24 negara asing, termasuk Jepang, Kanada, Australia, Pakistan dan Venezuela.
Dalam pameran ini, terdapat karya seniman dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang dipajang di pameran itu. Salah satunya yakni, Indiria Maharsi (@indiria_maharsi) yang merupakan dosen DKV ISI Yogyakarta, Andre Tanama (@andretanama) yang merupakan dosen Seni Murni ISI Yogyakarta, dan Devy Ika (@devi_ikaa).
Deny Kurnia, Konsul Jenderal RI di Shanghai turut bangga atas karya yang ditampilan di ajang pameran paling bergengsi di kota terkaya di China tersebut.
“Tidak hanya bangga, kami juga berharap hubungan persahabatan (Friendly Cities) yang telah terjalin erat antara Kota Yogyakarta dan Kota Shanghai dapat berlanjut dengan melibatkan institusi pendidikan dan seni,” ujar Deny didampingi pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KJRI Shanghai, Wandi Adriano.
Konjen pun sangat berharap melalui partisipasi Indonesia pada acara tersebut diharapkan dapat memperkaya dan memperkuat branding Indonesia di kalangan pencinta seni warga Shanghai, sebagai jantung seni Tiongkok, ujarnya dalam website Antara TV.
Karya seni tersebut diterbangkan dari Yogyakarta ke Shangkai melalui Jakarta dengan Garuda Indonesia. Konjen juga mengaspresiasi Garuda Indonesia di Yogyakarta dan Singapura yang membantu dalam pengiriman karya seni tersebut.
Sumber : ANTARA TV
Teks: Indira Setya Wening/Anggota Magang /Pressisi angkatan 10