Korupsi Bukan Hanya Milik Pejabat, Kolaborasi SinemAksi ACFFEST dan Sewon Screening 10 Tumbuhkan Kesadaran Antikorupsi Lewat Animasi

Korupsi telah menjadi isu yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Meski demikian, banyak yang masih beranggapan bahwa korupsi hanya dilakukan oleh pejabat negara. Pemahaman ini, sayangnya, mencerminkan kurangnya kesadaran kita terhadap berbagai bentuk korupsi yang dapat terjadi di sekitar kita, bahkan dalam tindakan kecil yang sering kali terabaikan.

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan isu ini, Sewon Screening 10 berkolaborasi dengan SinemAksi ACFFEST untuk menyajikan program penayangan film bertajuk Spesial Program: SinemAksi ACFFEST. Program ini berlangsung pada 26 September 2024 dan menampilkan empat film animasi pendek yang secara khusus mengangkat tema antikorupsi. Keempat film tersebut adalah Terciduk! (Alan Dharmasaputra Wijaya, 2020), Reflection (Indra Firdaus, 2021), Hotdog Pak RT (Arief Khoirul Alim, 2020), dan Crayon (Vitaria Wennie Handjaya, 2021).

Melalui kolaborasi ini, Sewon Screening 10 dan ACFFEST mengajak kita semua untuk berpikir lebih dalam mengenai korupsi, sebuah tindakan yang bisa saja terjadi dalam bentuk-bentuk yang lebih kecil dan dekat dengan keseharian kita. Lewat animasi, media yang ringan untuk segala usia, mereka berupaya mengajak masyarakat untuk lebih sadar bahwa korupsi adalah ancaman yang bisa merusak tatanan sosial, dan sikap antikorupsi harus ditumbuhkan sejak dini.

Animasi dipilih sebagai medium utama karena kemampuannya untuk menjangkau berbagai lapisan usia dan menjadikan pesan moral lebih mudah diterima. Dengan visual yang menarik dan narasi yang kuat, keempat film tersebut diharapkan mampu membuka mata publik bahwa korupsi bukan hanya urusan para pejabat. Setiap individu, di setiap lapisan masyarakat, dapat berpotensi melakukan tindakan korupsi, baik dalam bentuk penyalahgunaan wewenang maupun tindakan kecil seperti memanipulasi data, mempercepat proses dengan cara tidak etis, atau bahkan melakukan nepotisme.

Misalnya, Terciduk! karya Alan Dharmasaputra Wijaya mengangkat cerita tentang para perampok yang menunjukkan nilai-nilai antikorupsi; adil, jujur, disiplin, sederhana, mandiri, peduli, tanggung jawab, berani dan juga kerja keras namun digunakan dalam hal tidak benar yaitu mencuri. Sementara itu, Reflection karya Indra Firdaus, menyajikan renungan tentang bagaimana tindakan korupsi mencerminkan karakter seseorang dan dampak jangka panjang yang ditimbulkan.

Sesi Diskusi Film Setelah Penayangan
(Sumber: Dokumentasi Sewon Screening 10)

Dalam sesi diskusi ini, menghadirkan berbagai sosok penting yang terlibat dalam sosialisasi dan kampanye antikorupsi. Soraya Sri Angarawati dari tim KPK aktif terlibat dalam diskusi, menunjukkan peran penting KPK dalam mengedukasi masyarakat mengenai bahaya korupsi. Selain itu, keterlibatan Petrus Kristiyanto sebagai produser dan Alan Dharmasaputra Wijaya, sutradara film Terciduk! yang hadir secara daring, menambah dimensi kreatif dan teknis dalam membahas cara menyampaikan pesan antikorupsi melalui film.

Indra Firdaus, sutradara film Reflection, yang turut hadir secara daring, memberikan perspektif tambahan dalam penyampaian pesan moral dan integritas. Diskusi ini dimoderatori oleh Nissa Fijriani, yang memastikan bahwa topik antikorupsi dibahas secara mendalam dan interaktif.

Pembagian Bingkisan dari SinemAksi ACFFEST
(Sumber: Dokumentasi Sewon Screening 10)

Program ini juga menyertakan sesi kuis setelah penayangan film untuk mengukur sejauh mana informasi tentang antikorupsi tersampaikan kepada penonton. Kuis ini menjadi cara interaktif untuk memastikan pemahaman audiens mengenai pesan-pesan penting yang disampaikan melalui film. Sebagai apresiasi, bingkisan menarik akan diberikan kepada para pemenang kuis, menambah semangat partisipasi dan mendukung kampanye edukasi antikorupsi secara menyenangkan.

Kolaborasi ini menunjukkan bahwa melalui pendekatan kreatif seperti film animasi, isu-isu berat seperti korupsi dapat disampaikan dengan cara yang ringan namun tetap bermakna. Sewon Screening 10 dan SinemAksi ACFFEST memberikan panggung bagi kita untuk menilai ulang tindakan-tindakan kecil yang mungkin selama ini kita abaikan, tetapi sejatinya dapat membentuk budaya korupsi di masa mendatang.

Harapannya, penayangan film-film ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga mampu menumbuhkan kepedulian kita terhadap isu korupsi dan memperkuat sikap antikorupsi di berbagai level masyarakat. Di tengah upaya memperjuangkan keadilan dan integritas, kita harus ingat bahwa pemberantasan korupsi dimulai dari diri sendiri, dari kesadaran kecil, hingga perubahan besar. Program ini menggarisbawahi pentingnya integritas dan keadilan, serta peran setiap individu dalam melawan korupsi.

Nurul A’mal Mustaqimah / PRESSISI 11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.