Kustomfest merupakan event otomotif yang setiap tahunnya diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dikalangan para pencinta kustom kultur , event ini sering disebut sebagai lebaranya para pecinta kendaran kustom, dari kendaran roda dua sampai roda empat berkumpul di acara ini untuk bersenang-senang, melihat, dan berkompetisi memamerkan hasil karyanya.
Akan tetepi pada tahun 2020 tanah air yang sedang dilanda pandemi covid-19 ini. Kustomfest yang awal mulanya dijadwalkan akan diadakan pada awal bulan oktober tahun 2020 mendapatkan penundaan sampai waktu yang belum ditentukan. Hal ini menyebabkan para pecinta kustom kultur di tanah air kecewa akan keputusan ini. Seakan mendengar kekecewaan ini direktur kustomfest Lulut Wahyudi lewat akun Instagram resmi @kustomfest memberikan kabar gembira untuk para pecinta kustom kulture, bahwasannya kustomfest 2020 unrestricted akan tetap diselenggarakan pada akhir tahun 2020 atau lebih tepatnya 15 sampai 30 Desember 2020. Yang akan bertempat di Jogja National Museum, Yogyakarta.
Dikarenakan pandemi covid-19 ini pula kustomfest tahun 2020 ini mengusung konsep yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang memiliki konsep masif, festival, dan penuh euforia. Ditahun 2020 ini kustomfest datang dengan mengusung konsep art galery atau museum seni. Bekerjasama dengan Heri Pemad Kustomfest 2020 Unrestricted memberikan pengalaman tersendiri bagi para pengunjung untuk melihat lebih jelas dan intimate 150 lebih kendaraan dari mobil, motor, dan artwork dari para builder dan seniman terbaik ditanah air. Sosok Heri Pemad memang tak perlu dipertanyakan lagi jika menyangkut dunia seni rupa. Ia merupakan mastermind dibalik event ARTJOG, pameran seni rupa namun seperti konser musik dimana pengunjungnya membludak dan Perupa yang tampil semuanya “menggila”. Di kustomfest 2020 unrestricted ini Heri Pamad ingin karya-karya kustom diapresiaisi ke tingkat selanjutnya menjadi barang koleksi yang mengandung unsur seni dan kreatifitas tinggi. “Jangka panjangnya karya-karya motor ini bisa dipajang di museum negara lain selayaknya barang seni sekaligus menjadi kebanggaan kolektornya plus jadi investasi yang nilainya menjanjikan” paparnyanya dalam wawancara oleh Kustomfest
Pada kustomfest 2020 Unrestricted ini protokol kesehatan juga sangat diperhatikan oleh pihak penyelanggara. Sesuai dengan prosedur yang dicanangkan pemerintah untuk penyelenggaraan kegiatan, pengunjung dan penyelenggara wajib memperhatikan aspek CHSE (Cleanliness (kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), Environment Sustainability).
Pengunjung hanya dibatasi 60 orang saja disetiap shifnya (pershift 2 jam) dan disetiap pergantian shift akan ada istirahat selama 1 jam untuk mensterilisasi tempat. “Dalam sehari kami buka empat sesi saja, di mana setiap sesi maksimal hanya 60 pengunjung,” tambah Lulut dalam wawancaranya dengan genpi.co, sebelum memasuki ruangan pula para pengunjung diminta untuk menunjukkan KTP dan surat bukti positif bebas covid. Dan didalam pula para pengunjung harus selalu menggunakan masker dan tidak diperbolehkan merokok di dalam ataupun luar arena galeri.
Lulut wahyudi selaku director kustomfest juga mengungkapkan “Kustomfest ingin menunjukan ke masyarakat luas bahwa di situasi pandemi ini bukanlah keterlarangan untuk berkarya, semua pihak harus terus produktif untuk terus berproses menciptakan kreasi. Tentunya ini menjadi hal baru ketika Kustomfest dihadirkan dengan format galeri museum, dengan pengaturan tata lelatak, tata ruang, pencahayaan yang benar berbeda. Berbagai konten highlight dihadirkan berkolaborasi dengan berbagai entitas kustom kulture di Yogyakarta,”.
Teks: Hanif Bintang Ramadhan / Pressisi angkatan 10