Badan Eksekutif Mahasiswa ISI Yogyakarta menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Seminar Nasional dan Musyawarah Besar Forum Badan Eksekutif Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengusung topik “Prospek Pembangunan Sosial Ekonomi Politik Menuju Pembangunan Indonesia Emas 2045”. Acara ini dilaksanakan di gedung Concert Hall ISI Yogyakarta, Jum’at (29/09/2023).
Acara ini turut dihadiri oleh Rektor, Pembantu Rektor, Koordinator Umum BEM Jogja, Sekjen BEM Jogja, Presiden Mahasiswa ISI Yogyakarta, juga perwakilan dari 50 BEM dari seluruh wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dibuka dengan penampilan musik solo yang dibawakan oleh Destriwati Limbong, lalu dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden Mahasiswa ISI Yogyakarta, Koordinator Umum Forum BEM Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Pembantu Rektor III ISI Yogyakarta. Sebelum memasuki seminar, ditampilkan pula tari Sekar Puji Astuti yang dibawakan langsung oleh mahasiswa dari prodi Seni Tari ISI Yogyakarta. Dan di akhir acara, dihadirkan pula penampilan dari band Badai Ria yang membawakam deretan lagu sebagai penutup Seminar Nasional kali ini.
Topik “Prospek Pembangunan Sosial Ekonomi Politik Menuju Pembangunan Indonesia Emas 2045”dalam seminar nasional kali ini berhubungan langsung dengan misi Indonesia untuk bisa memiliki kedudukan yang sama dengan negara digdaya lain di dunia saat kemerdekaan Indonesia berusia tepat 100 tahun pada tahun 2045.
Mengundang langsung Syaidurrahman Alhuzaifi yang merupakan founder Z Leader Foundation Indonesia sebagai pembicara, pada seminar ini beliau menyampaikan bahwa Indonesia bisa mencapai target ini dengan memanfaatkan bonus demografi penduduk produktif yang akan mencapai angka maksimum di tahun 2030-an dengan presentase sekitar 70% dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. Sehingga penting untuk menyiapkan para pemuda Indonesia, khususnya mahasiswa yang mayoritas adalah gen Z, menjadi generasi emas untuk menjawab Indonesia emas 2045.
Topik ini ditanggapi dengan kritis oleh peserta forum. Tanggapan pertama mempertanyakan langsung apakah bisa pemuda-pemudi melakukan langkah ini, juga bagaimana keterlibatan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Sedangkan tanggapan kedua mempertanyakan tentang bagaimana pemetaan ekonomi Indonesia untuk Indonesia emas 2045, saat penguasaan tanah sebagaian besarnya dikuasai oleh korporasi.
Pada akhirnya, dengan adanya seminar nasional dan musyawarah besar BEM DIY ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi, namun juga mempersiapkan generasi muda untuk mewujudkan gagasan Indonesia Emas 2045.
Teks oleh: Rahmi Listiana Eliza & Nanda Melya Hapsari