Pertemanan terjalin melalui proses perkenalan, pendekatan, hingga melakukan kegiatan tertentu dalam waktu yang lama. Pengalaman berteman sudah dirasakan sejak kita kanak-kanak, dimana manusia mengalami kegiatan bersosialisasi pertama kali di luar lingkungan keluarga. Hingga bertumbuh dewasa, berteman merupakan cara untuk bersosialisasi, namun lambat laun lingkup dan jumlah pertemanan rasanya semakin menyempit. Pameran “Maitri”, mengangkat tema pertemanan, hadir untuk memberikan gagasan dan wawasan dalam memaknai arti kata teman.
Pameran seni rupa yang digagas oleh kelompok seni Rosowerno menampilkan sejumlah karya seniman pilihan. Pameran yang diselenggarakan di Dumasa Coffee Collaborative Space mengangkat isu persahabatan dan pemaknaan terhadap suatu hubungan dengan judul “Maitri”. Pameran ini berlangsung dari tanggal 22 hingga 27 April 2024.

Kurator Pameran Maitri, Rima Rusita, memilih tema tersebut karena resah akan hubungan masyarakat di era modern pada saat ini yang kian hari kian bersikap individualis. Keresahan itu disalurkannya ke dalam pameran seni rupa dengan mengimplikasikan ajaran Maitri yang dimiliki oleh masyarakat hindu pada zaman dahulu.
Tidak berhenti di wacana pemaknaan kata sahabat dan cinta kasih saja, tetapi kurator juga menghadirkan nuansa nostalgia masa kecil, dimana hubungan persahabatan terasa senang dijalani dan tersimpan menjadi memori kehangatan di benak setiap orang.
Pada pameran ini menampilkan karya dari 10 seniman muda yang merespon persepsi mereka tentang persahabatan. Karya seni yang dihadirkan beragam, mulai dari seni lukis, instalasi, hingga interaktif yang dapat dimainkan langsung oleh pengunjung.

Pameran Maitri ini terselenggara atas tugas mata kuliah Tata Kelola Pameran I, Program Studi Tata Kelola Seni, ISI Yogyakarta. Dalam tugasnya, mahasiswa diminta untuk berkelompok dan membuat pameran seni rupa berskala kecil sebagai bentuk praktik langsung berpameran.
Namja Kamal, selaku Project Manager, menjelaskan proses kerja yang dilakukan dari mulai tahap penyusunan tema hingga persiapan tempat sebelum pameran.
“Terbentuknya kolektif RosoWerno tercipta dari tugas semester dua jurusan Tata Kelola Seni, dengan mata kuliah Tata Kelola Pameran I, dengan dosen pengampu Mikke Susanto dan Jangkung Putra Pangestu” Ujarnya.
Kelompok yang beranggotakan tujuh orang ini terdiri dari Namja Kamal sebagai Project Manager, Rima Susita Sari sebagai Kurator, Nadia Alifia Syahputri sebagai Sekretaris, Alvita Levina Atalie sebagai Bendahara, Fathima Rana Safira sebagai Acara, Ros Selat Gumara sebagai Artistik, dan M. Faizan Raihan Ardana sebagai Dokumentasi.
Melihat kembali judul dan tema pameran yang diusung, Maitri menjadi harapan untuk dapat membangun ikatan persahabatan yang lebih erat, menciptakan kehangatan di dalamnya, hingga membangun kepercayaan antar sesama.
Teks oleh: Maulida / PRESSISI 11