Judul : 24 Wajah Billy (diterjemahkan dari “The Minds of Billy Milligan”)
Penulis : Daniel Keyes
Penerjemah : Miriasti dan Meda Satrio
Penerbit : Penerbit Qanita, Bandung
Tahun Cetak : Cetakan I, Juli 2005
Halaman : 700 Halaman
Pandemi Covid – 19 bagaikan mimpi buruk bagi semua orang. Masa karantina Covid – 19 membuat kita lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Sebagian orang pasti merasa sangat bosan dan menganggap semua ini sangat menjengkelkan, namun tidak sedikit orang kreatif yang menjadikan masa karantina Covid – 19 menjadi peluang untuk menghasilkan karya – karya yang luar biasa. Apakah kalian termasuk orang yang menganggap masa karantina Covid – 19 adalah hal yang menjengkelkan?. Mungkin mengisi waktu luang dengan membaca bisa menghilangkan rasa kesal kamu! Berikut ulasan novel “24 Wajah Billy” terjemahan dari “The Minds of Billy Milligan” yang dapat kalian jadikan sebagai sumber bacaan.
Novel “24 Wajah Billy” merupakan novel karya Daniel Keyes yang diterjemahkan oleh Miriasti dan Meda Satrio dari novel “The Minds of Billy Milligan”. Novel psikologi ini ditulis oleh Daniel Keyes berdasarkan kisah nyata dari seorang pria yang bernama William Stanley (Billy) Milligan dari Ohio, Amerika Serikat. Novel “The Minds of Billy Milligan” terbit pertama kali pada tahun 1982 di New York, Amerika Serikat. Novel ini sempat menjadi novel International Bestseller. “The Minds of Billy Milligan” ditulis oleh Daniel Keyes berdasarkan kisah nyata kehidupan Billy Milligan dan fakta-fakta persidangannya tentang tuduhan tindakan kriminal berat, yaitu perampokan dan pemerkosaan 3 perempuan di Ohio State University pada tahun 1970-an.
Dalam novel ini dideskripsikan bahwa Billy Milligan adalah seorang pria yang mempunyai Kepribadian Majemuk atau sering disebut MPD/DID (Multiple Personality Disorder/Dissociative Identity Disorder) yang mempunyai 24 kepribadian yang dapat berubah sewaktu – waktu. Karakter-karakter itu muncul karena latar belakang masa kecil Billy Milligan yang penuh dengan kekerasan, salah satunya dari ayahnya sendiri. Karena kejadian masa kecilnya yang kelam, Billy Milligan sempat ingin bunuh diri, namun kemudian pribadinya yang lain menolongnya.
Dengan 24 kepribadiannya tersebut, Billy tidak memiliki kesadaran mengenai apa yang dilakukan oleh pribadi – pribadinya yang lain, saat di antara pribadinya yang lain menguasai kesadarannya, terutama kepribadian yang tidak diinginkan (yang memiliki sifat negatif dan sedikit keras). Billy memiliki sepuluh sosok kepribadian yang dikenal pada saat proses peradilan oleh para psikiater, kepolisian, dan media. Kesepuluh kepribadian tersebut adalah: William Stanley Milligan (Billy Milligan/26 tahun), Arthur (22 tahun), Ragen Vadascovinich (23 tahun), Allen (18 tahun), Tommy (16 tahun), Danny (14 tahun), David (8 tahun), Christine (3 tahun), Christoper (13 tahun), Adalana (19 tahun). Selain memiliki 10 kepribadian utama, Billy Milligan juga memiliki sosok-sosok yang tidak diinginkan. Tokoh-tokoh ini sering ditekan Arthur karena mereka memiliki sifat khas yang tidak disukai. Hal ini pertama kali diungkap kepada Dr. David Caul di Athens Mental Health Center. Pribadi-pribadi tersebut adalah: Philip (20 tahun), Kevin (20 tahun), Walter (22 tahun), April (19 tahun), Samuel (18 tahun), Mark (16 tahun), Steve (21 tahun), Lee (20 tahun), Jason (13 tahun), Robert (Bobby/17 tahun), Shawn (4 tahun), Martin (19 tahun), Timothy (Timmy/15 tahun).
Sang Guru, adalah wujud dari kedua puluh tiga sosok pribadi Billy yang sudah melebur dan terfusi. Sang Guru yang mengajari pribadi lain untuk semua keterampilan yang mereka kuasai. Pribadinya cerdas, peka, dan memiliki rasa humor yang bagus. Dia mengatakan “Akulah diri Billy seutuhnya.” dan sering menyebut sosok lainnya sebagai “android (manusia robot) buatanku.” dia memiliki segenap ingatan yang nyaris utuh, kemunculan serta kerja samanya nya ini telah memungkinkan terciptanya novel ini.
Kepribadian Billy yang majemuk diungkapkan oleh 4 psikiater di bawah sumpah dengan 24 jam pemeriksaan setiap hari sebagai pasien rawat inap di rumah sakit. Sosoknya sempat menjadi kontroversial saat dirinya dan kasusnya diungkap ke publik. Bahkan hasil pemeriksaan kejiwaannya ditayangkan di televisi dan dimuat di surat kabar.
Dalam novel ini juga menceritakan bagaimana kepribadian Billy yang berganti-ganti secara tidak terduga. Arthur adalah salah satu tokoh dalam kepribadiannya yang memimpin dan mengatur kepribadian yang akan muncul secara sadar. Selama kepribadiannya dapat berganti sewaktu-waktu, Billy juga memiliki beberapa bakat yang majemuk sesuai dengan pribadi yang menguasai kesadarannya, di antarannya bela diri, melukis, dalam bidang kedokteran, dan sampai penguasaan bahasa asing.
Dr. Caul, seorang psikiater yang berempati terhadap Billy membantu tim pendukung Billy Milligan untuk berusaha membuktikan bahwa stigma negatif dan tuduhan terhadap dirinya bukan merupakan kesalahan dirinya dan menyatakan bahwa Billy tidak bersalah karena semua tindak kriminal tersebut dilakukan tanpa disadari pribadi utamanya.
Billy Milligan akhirnya mendapat perawatan di rumah sakit jiwa selama 10 tahun. Setelah keluar dari perawatan rumah sakit jiwa, Billy kembali dengan pribadinya yang telah menyatu dan terfusi. Pribadi tersebutlah yang dinamakan “Sang Guru”. Dia akhirnya tinggal di California dan memiliki perusahaan film Stormy Life Production.
Novel ini memiliki isi cerita dan kualitas penceritaan yang sangat baik. Kisah Billy ini sangat menyentuh dan membuat pembaca merasakan beberapa emosi saat membacanya. Kisah kekerasan yang dialami Billy pada saat kecil dan proses pembentukan kepribadiannya sangat apik diceritakan. Ketegangan-ketegangan dalam cerita membuat kesan dramatik semakin kuat. Menangis, tertawa, khawatir, sampai depresi membuat cerita ini semakin penuh dengan kejutan dan ketegangan. Pengarang sangat baik dalam segi penceritaan, baik dalam penciptaan alur. Novel ini diangkat berdasarkan kisah nyata dari Billy Milligan dengan mengahdirkan kesan realistis yang sangat kuat.
Novel “24 Wajah Billy” versi terjemahan memiliki gaya bahasa terjemahan yang cenderung kaku dan terdapat beberapa penggunaan kata yang tidak baku. Awal dari novel ini sedikit membosankan. Namun seiring berjalannya cerita, kesan membosankan cerita ini hilang karena beberapa kejutan dari ketegangan-ketegangan emosi yang kita baca dari cerita ini. Selain itu akhir dari cerita ini masih sedikit menggantung. Tidak ada sad atau happy ending yang membuat pembaca penasaran. Apakah kalian orang penasaran selanjutnya?
Kabarnya, Leonardo DiCaprio akan membintangi film yang berjudul “The Crowded Room” yang terinspirasi dari novel ini. Leonardo akan memerankan sosok Billy Milligan. Tentu ini sangat menarik, kita akan melihat apakah ending dari film ini akan sama “menggantungnya” dengan novel aslinya?
Teks: