Judul : Pacar Seorang Seniman (Kumpulan Cerpen) Pengarang : W.S. Rendra
Penerbit : Bentang Belia, 2017
Tebal : 196 Halaman
Rating : 4/5 (https://www.goodreads.com/en/book/show/32874925)
Sinopsis :
Cerpen ini menceritkan tentang wanita yang tidak mau dikawinkan lantaran dulunya ia mempunyai pacar seorang seniman yang telah meninggal dunia delapan tahun lalu karena sakit yang di deritanya. Wanita itu sangat mencintai kekasihnya sehingga sampai sekarang ia tak mau kawin dengan orang lain meskipun usianya sudah 28 tahun. Sang ibu sedih dan malu karenanya, ia merasa kehilangan muka kalau orang-orang menyangka bahwa anaknya itu tidak laku kawin
Apabila ditawarkan lamaran oleh ibunya, ia menjawab bahwa dia tidak bisa melupakan mas Har, sang seniman-nya itu.
Semua orang tidak tahu pasti mengapa dia fanatik dalam hal cintaya kepada seniman itu yang menurut pendapat saya seperti manusia biasa. Mukanya kotor, badannya tidak gagah, rambutnya seperti rumput dan bulunya tumbuh dimana-mana layak seekor kera. Cuma kalau sudah dipandang agak lama, terlihat bahwa mukanya memang manis.
Pada suatu hari kakak dari perempuan tersebut pergi ke Jakarta untuk menengok ibu dan adiknya, kakaknya menasehati si adik, yang tidak mau dikawinkan itu, supaya ia jangan sampai menyia-nyiakan umur mudanya. Janganlah dia sampai rugi apabila kelak tersadar bahwa dia belum puas mengecap bunga kehidupan. Sang kakak mengatakan bahwa sikapnya yang sekarang ini tak ubahnya dengan merusak hidupnya sendiri. Membiarkan dirinya layu tanpa mengecap kenikmatan dunia.
Waktu itu ia diam saja. Namun selama beberapa hari sesudah itu, ia selalu kelihatan merenung dan berpikir. Akhirnya, saat sang kakak sudah kembali ke Surabaya, kakanya menerima surat darinya. Surat itu berisi jawaban dari segala nasihat kakanya. Kakanya sangat terharu membaca isi surat tersebut. Surat itu membuka rahasia hati dan perasaan wanita yang lembut dan tak terduga itu, dan sadarlah kakanya sekarang sampai berapa jauh wanita itu bisa teguh dalam kesetiaannya.
W.S. Rendra, selain dikenal sebagai seorang penyair besar dan aktor panggung, juga merupakan seorang cerpenis produktif pada era 1950-1960-an. Karya-karyanya terasa segar, dinamis, bebas, hidup, dan penuh daya pukau. Sebagai seorang pemuda, tema cinta sangat dekat dengan hidup Rendra, sehingga sebagian besar cerpen yang ia tulis dalam buku ini berkisah tentang cinta muda-mudi yang penuh gairah, terkadang nakal, tetapi selalu penuh makna.
Selain tema cinta, Rendra juga mengangkat tema keluarga, persahabatan, serta kisah-kisah keseharian lainnya yang dilihat dari sisi berbeda sehingga menjadi cerita yang sangat memikat. Karya-karyanya sering kali menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa itu, dengan segala keindahan dan keburukan yang ada di dalamnya.
Beberapa karya cerpen terkenal dari Rendra antara lain “Keluarga Tak Kasat Mata”, “Kisah Cinta Si Anak Desa”, dan “Kisah-Kisah Kita”. Dalam karya-karyanya, Rendra sering kali menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, namun tetap mampu menyampaikan pesan yang dalam dan memikat pembaca.
Karya-karya cerpen Rendra juga sering kali dianggap sebagai cerminan dari kehidupan sosial dan politik pada masa itu. Ia sering kali mengkritik keadaan sosial yang ada, namun tetap mampu menyampaikan pesan dengan cara yang halus dan elegan.
Secara keseluruhan, karya-karya cerpen W.S. Rendra merupakan bagian penting dari sastra Indonesia pada masa itu. Karya-karyanya tidak hanya memikat dan menghibur, tetapi juga mampu memberikan gambaran yang jelas tentang kehidupan masyarakat pada masa itu.
“Pacar Seorang Seniman” merupakan kumpulan 13 cerita pendek yang ditulis oleh WS Rendra, seorang penyair dan dramawan terkemuka Indonesia. Buku yang terbit pertama kali pada Oktober 2016 ini menampilkan bakat Rendra dalam menyusun narasi yang menarik. Kisah-kisah dalam koleksinya berkisar pada tema cinta dan kehidupan individu muda. Karya-karya Rendra, antara lain “Pacar Seorang Seniman,” “Ia Punya Leher yang Indah” dan “Orang-Orang Peronda,” menawarkan sekilas kehidupan berbagai karakter yang mencerminkan kepiawaian Rendra dalam bercerita. Buku ini mendapat sambutan baik, menyoroti keserbagunaan Rendra sebagai penulis, selain puisi dan karya teatrikalnya yang lebih terkenal.
Buku ini menceritakan kisah cinta antara seorang seniman dan kekasihnya yang bukan seniman. Tema utamanya adalah konflik antara cinta dan kebutuhan kreatif. WS. Rendra menunjukkan bahwa menjadi seorang seniman adalah panggilan yang kuat dan sulit diabaikan, namun sering bertentangan dengan kebutuhan hubungan dan kehidupan yang stabil. Buku ini juga menyoroti bahwa cinta sejati melibatkan pemahaman dan penerimaan terhadap kebutuhan pasangan, meskipun sulit dipahami. Kisah-kisah ini dikenal karena kesederhanaannya dan cara mereka memberikan wawasan tentang kehidupan orang-orang tanpa banyak basa-basi. Koleksinya dipuji karena narasinya yang klasik dan menarik, menawarkan perspektif unik kepada pembaca tentang kehebatan sastra Rendra. Cerita-cerita tersebut dikatakan relatif panjang dan tidak dimaksudkan untuk dibaca sekaligus, seperti “Ia Punya Leher yang Indah” yang terdiri dari dua belas halaman, berkisah tentang seorang wanita bernama Maryam dan percakapannya tentang kecantikan dan harga diri. Sambutan buku ini menonjolkan kemampuan Rendra dalam memikat pembaca dengan prosa-prosanya, menampilkan aspek ekspresi artistik yang berbeda di luar karya-karya puisinya yang lebih dikenal.
Buku “Pacar Seorang Seniman” menawarkan pengalaman membaca yang mendalam dan memikat melalui kisah cinta yang kompleks serta konflik antara cinta dan kebutuhan kreatif. Dalam buku ini, pembaca akan menemukan dimensi emosional yang kuat yang dapat membangkitkan perasaan dan empati. Selain itu, buku ini menekankan perjuangan seorang seniman dalam menjalani hubungan dan memenuhi panggilannya, yang dapat memberikan wawasan yang mendalam tentang dinamika kehidupan seniman.
Gaya penulisan Rendra yang penuh dengan metafora, simbolisme, dan bahasa yang indah menawarkan pengalaman membaca yang kaya dan mungkin menginspirasi pembaca. Dalam buku ini, pembaca akan menemukan banyak metafora dan simbolisme yang dapat membantu memperdalam pemahaman tentang tema dan karakter dalam cerita. Bahasa yang indah dan puitis juga dapat menambah keindahan dan kekuatan emosional dalam cerita.
Buku ini merangkum 13 cerpen pilihan yang di dalamnya bisa ditemukan keunikan bakat muda seorang maestro sastra. Beberapa cerpen di sini pernah pula dimuat di majalah Kisah, yang pada saat itu menjadi salah satu barometer bagi penulis sastra. Secara keseluruhan, buku ini sangat sesuai untuk pembaca yang mencari karya sastra yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pemahaman yang mendalam tentang kehidupan dan hubungan manusia. Buku ini dapat menjadi sumber inspirasi dan refleksi bagi pembaca yang tertarik dengan seni dan kehidupan manusia.
Inilah salah satu warisan berharga dari W.S. Rendra untuk dunia literasi Indonesia yang sangat menarik untuk dibaca. Buku ini dapat menjadi pilihan yang baik bagi siapa pun yang mencari karya sastra yang menggugah.
Teks oleh: Vlangy Meistoria / PRESSISI 12 / Konservasi Seni 2023