Dalam suasana serba keterbatasan pada masa pandemi Covid-19 masih melanda dunia secara global, karya seni menjadi harapan bagi manusia untuk tetap berani mengatakan “ya” pada kehidupan dan menjadi manusia “waras” melalui fungsi therapeutic-nya. Pameran “Finding Horizon” adalah salah satu “perahu” yang berlayar dari para seniman muda dalam samudera kesenimanannya.
Pameran “Finding Horizon” diselenggarakan oleh seluruh mahasiwa/i yang mengambil Mata Kuliah Foto Eksperimental. Di dalamnya didominasi oleh mahasiswa Program Studi S-1 Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam angkatan 2018 ISI Yogyakarta. Pameran ini telah sukses berlangsung pada 28 Mei – 03 Juni 2021 lalu di Museum dan Tanah Liat, Bantul, Yogyakarta. Adapun kurator pameran ini antara lain:
- Surisman Marah, M.Sn.
- Arti Wulandari, M.Sn.
- Aji Susanto Anom Purnomo, M.Sn.
Pameran ini merupakan sebuah proses pertanggungjawaban kepada publik, berupa hasil penciptaan karya yang sudah ditempuh selama kurang lebih 6 bulan atau 1 semester pada semester genap 2020/2021. Karya yang disajikan adalah wujud eksplorasi dan eksperimentasi mahasiswa/i dengan medium fotografi yang mencerminkan semangat kebebasan dalam menemukan dan mewujudkan gaya pribadi dalam fotografi seni (fine-art). Dalam eksperimentasi tersebut mereka berlatih mengintegrasikan ide, konsep, referensi, dan teknik eksperimentasi secara gayut dan selaras.
Pameran ini menghadirkan karya-karya yang menunjukkan kreatifitas untuk mencari praktik fotografi diluar batas arus utama dan menyelami batas sanubari masing-masing pengkarya atau kalau boleh mengutip S.Sudjojono yaitu “jiwa ketok” dari para seniman muda ini. Setiap karya memperlihatkan karakteristik dan respons kognitif-afektif yang unik dan bisa dikatakan personal. Dalam karya-karya tersebut kita dapat melihat kecenderungan berkarya dari masing-masing seniman terkait pemilihan tema atau teknis eksperimentasi. Sebagai catatan tema atau topik yang diangkat menunjukkan keberagaman yang sangat menarik, dari penjelajahan alam mimpi, memorabilia tamasya bersama teman-teman, fenomena adiksi permainan game online hingga trauma ketubuhan dari penyintas pelecehan seksual. Semua tema diekspresikan melalui teknis eksperimentasi yang tidak kalah beragam dari yang sederhana hingga kompleksitas tinggi, dari praktik fotografi analog hingga fotografi digital, bahkan beberapa karya memberikan pertanyaan kritis terhadap genre fotografi itu sendiri. Proficiat!
Pembukaan pameran dihari pertama oleh Drs. Surisman Marah, M.Sn. yang dilanjut dengan sambutan-sambutan lainnya, dan tak ketinggalan opening performance yang turut dimeriahkan oleh HMJ Teater ISI Yogyakarta dan AJ Project. Tak hanya menyuguhkan karya foto, pameran “Finding Horizon” juga menghadirkan serangkaian acara yang tak kalah menarik dalam pelaksanaannya. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, serangkaian acara yang berlangsung antara lain: Sesi diskusi karya oleh para artist talk yang terpilih, Pre Launching “Top Collection” Photobook beserta proses kreatif penciptaan buku foto oleh Kurniadi Widodo dan Aji Susanto Anom, Sharing Session bersama Terasharing – Copy Paste Mimesis and Human Desires oleh Daniel Satyagraha, Workshop bersama Koppi – Cyanogram Split Toning oleh Y.Widoyoko, dan juga Screening Film Pendek bersama Kamisinema.
Pameran tersebut berhasil memberikan kepuasan yang berkesan bagi para pengunjung. Meskipun harus berjalan beriringan dengan keterbatasan pandemi, akan tetapi semua pihak yang turut berpartisipasi masih dapat merasakan dinamika dan antusiasme yang luar biasa. Penulis berharap, mahasiswa/i fotografi ISI Yogyakarta dapat terus berkembang menjadi lebih baik dan tetap konsisten dalam berkarya.
Teks: Mezaluna Khairunnisa / Anggota Pressisi angkatan 10