Para Musisi Kelas Dunia Unjuk Gigi di IBLA 2018 Asia Winner Tour

Forum Musik Tembi bekerja sama dengan IBLA Foundation menggelar konser IBLA 2018 Asia Winner Tour di Tembi Rumah Budaya Yogyakarta, Senin (19/3). IBLA Foundation adalah sebuah yayasan musik yang rutin menggelar kompetisi tahunan untuk para pianis, penyanyi, musisi, dan komposer di Ragusa Ibla, Italia. Para peraih grand prize dari kompetisi ini telah tampil di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Rusia, Indonesia, Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Jepang. Konser kali ini merupakan pertunjukkan keempat dari tur dunia yang diselenggarakan oleh IBLA Foundation hingga akhir tahun.

Pada konser ini, terdapat 12 pemain yang membawakan repertoar berisi 8 karya. Konser diawali dengan penampilan pianis Serbia, Julija Bal. Ia membawakan Asturias, karya Isaac Albeniz untuk gitar yang telah ditranskrip untuk piano. Kemudian dilanjutkan oleh penampilan dari Giulio de Felice pada romantic flute dan Cristiano Arata pada romantic guitar. Mereka membawakan overture dari opera Barber of Seville. Uniknya, mereka menggunakan flute dan gitar zaman Romantik (1780-1910) yang sudah jarang dimainkan.

Penampil ketiga adalah seorang pianis dari Amerika Serikat, Kai Han. Pianis keturunan Cina ini membawakan karya kontemporer dari Olivier Messiaen berjudul Première Communion de la Vierge. Setelah itu, Michal Gajda pada akordion dan Julia Wolanska-Gajda pada piano memainkan karya Astor Piazolla berjudul Libertango. Lalu dilanjutkan grup piano duo yang terdiri dari Lestari Scholtes dan Gwylim Janssens dari Belanda. Mereka membawakan karya Alexander Rosenblatt berjudul Concertino on Two Russian Themes. Karya ini terinspirasi dari lagu rakyat Rusia dan diaransemen sangat unik. Menjelang akhir lagu, Janssens harus pindah dari tempat duduknya dan bermain di belakang Scholtes untuk memainkan oktaf paling rendah dan paling tinggi sekaligus.

Konser dilanjutkan oleh penampilan dari pianis Georgia, Tamara Licheli. Ia memainkan sebuah karya berjudul Franz Liszt Valse from Faust karya Charles Gounod. Kemudian Ghenadie Rotari pada akordion dan Valentina Vargiu pada piano memainkan karya modern dari Petri Makkonen berjudul Moldavian Rock.  Rotari berasal dari Moldavia dan Vargiu berasal dari Italia. Sesuai judulnya, karya ini terinspirasi dari musik khas Moldova yang dipadukan dengan irama khas musik rock. Pertunjukan pun diakhiri dengan penampilan dari Chai Congcong, seorang pianis dari Wuhan, Cina. Chai membawakan karya Sergei Rachmaninoff berjudul Piano Sonata no. 2 gerakan pertama.

Secara keseluruhan, konser berjalan dengan lancar dan memuaskan. Hampir seluruh kursi yang ada diisi oleh para penonton, umumnya didominasi mahasiswa musik ISI Yogyakarta. Setiap musisi menampilkan karya dengan teknik yang tinggi dan interpretasi yang khas satu sama lain. Meski konser diadakan di aula museum yang sederhana, mereka tetap berusaha tampil prima. Lokasi pertunjukan seperti ini tentunya akan sangat berkesan bagi para musisi dari berbagai negara.

Untuk menutup konser, Salvatore Moltisanti selaku pemimpin IBLA Foundation mengucapkan rasa terima kasih pada para penonton dan kerja sama panitia penyelenggara. Ia mengaku pihaknya sangat senang tampil di Indonesia karena bisa bertemu dengan banyak teman baru dan banyak pengalaman yang bisa didapatkan. “Kami pasti akan kembali tahun depan, dengan lebih banyak penampilan baru,” pungkasnya.

[Florentina Krisanti Musik/16]
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.