Penghuni Kampus Selama Pandemi

Beberapa bulan lalu, tepatnya pada tanggal 27 November 2020 sempat beredar berita tentang sejumlah patung yang berjejer di atas trotoar lingkungan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Berita ini cukup viral di media sosial, menjadi sorotan publik serta diunggah di berbagai akun Instagram. Bagaimana tidak, patung yang berjejer rapi ini tampak begitu menyeramkan. Patung yang berbentuk seorang wanita berkerudung dengan wajah datar berwarna putih ini berjumlah 30 buah, berbahan fiberglass dan berukuran satu banding satu (seukuran manusia). Sebagian warga beranggapan bahwa patung itu adalah penghuni baru ISI Yogyakarta, dikarenakan kuliah online yang menyebabkan tak adanya mahasiswa yang melakukan aktivitas di kampus. Belum lagi ketika malam suasana horor yang makin mendukung.

Biarpun menyeramkan, banyak warga yang berkunjung ke ISI untuk melihat patung-patung tersebut. Bahkan sebagian dari mereka mengabadikan momen dengan berfoto bersama patung-patung tersebut. Ada juga yang merekamnya pada malam hari dengan kesan horor, didukung back sound nya serta pengambilan video yang memberikan kesan kejut saat menampakkan wajah datar pada patungnya. Apalagi ukurannya yang cukup mendukung kesan horor.

Patung penghuni kampus (foto: @sewon.merch/Instagram)

Potret deretan patung tersebut awalnya diunggah di akun Instagram @sewon.merch pada Rabu (27/11/2020) dengan penjelasan singkat. Para mahasiswa pun terpancing untuk me-repost postingan tersebut di snapgram ataupun story whatsapp mereka. Tidak hanya memposting, sebagian mahasiswa baru yang notabenenya belum pernah merasakan kuliah tatap muka menjadi penasaran untuk mengunjunginya. Sebagian dari mereka yang berdomisili di Jogja masih bisa memenuhi keinginannya untuk berkunjung langsung ke kampus, melihat keadaan kampus yang kala itu menjadi sorotan  publik. Sedangkan di luar domisili Jogja bahkan di luar pulau hanya bisa melihatnya secara virtual.

Penghuni kampus tampak dari dekat (foto: @sewon.merch/Instagram)

Dengan tanggapan masyarakat yang seperti itu, Pak Purtijo, selaku pembuat patung sama sekali tidak merasa keberatan dengan tanggapan warga yang mengatakan bahwa patung-patung tersebut merupakan penghuni baru ISI Yogyakarta. Patung itu memang sengaja diletakkan di sana, dan itu bukan posisi aslinya, belum di-display. Patung-patung tersebut rencananya akan diikutkan pameran pada tanggal 10 Desember 2020 (Jogja International Creative Art Festival 2020).

Tak hanya 30 patung yang diletakkan di pinggir trotoar oleh Pak Purtijo, beliau juga telah membuat patung dengan model yang sama sebanyak 99 buah dan satu patung seorang penari yang dibuat pada tahun 2013 silam.  Patung tersebut dibuat sebagai bentuk netralisasi pada penyelenggaraan Pilpres 2014 yang sempat panas.

 

Teks: Faridatul Mukarromah/ Anggota Magang / Pressisi angkatan 10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.