Yatim, di-bully, lalu terinspirasi menjadi pahlawan. Demikianlah kesamaan pola plot dari hampir semua film superhero yang kita tonton selama ini. Pola ini memiliki paralel yang cukup relevan dengan alam bawah sadar kita ketika menyadari kehidupan tidak selancar yang kita inginkan. Tidak jarang bila kemudian kita membayangkan diri menjadi sosok yang sukses, dikagumi, atau tinggi di
Tagfilm
“HEADLESS WOMEN OF HOLLYWOOD”:
Pameran Arsip Ciamik Persembahan Sinema Justice Warrior Berawal dari satu karsa dan tujuan yang sama, bersama wujudkan mahakarya pameran yang rancak nan elegan. Sinema Justice Warrior. Sebuah kelompok kerja mahasiswa yang dibentuk sebagai penyelenggara sebuah pameran arsip yang merupakan plesetan dari Social Justice Warrior. Pameran arsip sinema yang menguak dinamika kritis ini merupakan bagian dari
BEM FSMR Gelar Apresiasi Karya Bertajuk ‘Golden Semar Awards’
YOGYAKARTA, PRESSISI – Berada di dalam kampus seni, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta terus membuat kegiatan kesenian yang beragam. Begitupun dengan BEM Fakultas Seni Media Rekam (FSMR). Sebagai lembaga yang berada di bawah FSMR, tahun ini BEM FSMR membuat sebuah ajang penghargaan bagi mahasiswa internal FSMR yang diberi judul ‘Golden
Ramah Difabel, Festival Film Dokumenter 2022 Hadirkan Juru Bahasa Isyarat
YOGYAKARTA, PRESSISI – Festival Film Dokumenter atau yang biasa disebut FFD Jogja merupakan festival film dokumenter berksala internasional yang terbuka untuk film dokumenter pendek serta film dokumenter panjang. Dalam tahun ke-20 ini, FFD dilaksanakan di tiga tempat utama yakni, Bioskop Sonobudoyo, IFI-LIP Yogykarta, dan Gedung Ex Bioskop Permata. FFD menghadirkan banyak program seperti pemutaran film,
Mengusung Tema “Dekonstruksi”, Festival Film Sewon Screening Kembali Digelar Secara Luring
YOGYAKARTA, PRESSISI – Festival Film Sewon Screening (SS) merupakan festival film yang rutin digelar tahunan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Film dan Televisi Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pada gelaran ke-8 ini, SS kembali hadir secara luring setelah dua tahun sebelumnya dilaksanakan daring mengingat adanya pandemi. Dibuka secara resmi oleh Dr. Irwandi, S.Sn, M.Sn selaku dekan
Tjoet Nja’ Dhien (1988) Emansipasi Tanpa Glorifikasi
Cut Nya Dien memimpin perlawanan melawan Belanda di daerah pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya setelah suaminya gugur. Pasukan ini terus bertempur sampai kehancurannya pada tahun 1901 karena tentara Belanda sudah terbiasa berperang di medan daerah Aceh. Selain itu, Cut Nya Dien sudah semakin tua. Matanya sudah mulai rabun, dan ia terkena penyakit encok dan
Penggambaran Sisi Negatif Oknum Guru Agama pada Film ‘Mukhlis’
Sebagai mahasiswa Film, tentunya membuat film merupakan hal rutin yang sering dilakukan. Entah itu sebagai tugas, maupun keinginan sendiri untuk menyampaikan sebuah pesan. Tugas Akhir yang menjadi karya terakhir di kampus biasanya diproduksi dengan penuh persiapan dan garapan yang maksimal. Begitupun dengan mahasiswa S-1 Film dan Televisi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta yang pada Juni
Keunikan Latar dan Sinematografi Film Midsommar
Setelah sukses dengan film pertamanya, yaitu Hereditary, Ari Aster menghadirkan film horor terbarunya yang mengambil background perkampungan di desa terpencil di Swedia. Midsommar merupakan film kedua garapan sutradara Ari Aster yang dirilis pada bulan Juli 2019 di Amerika dan mulai tayang di bioskop Indonesia pada bulan September 2019 lalu. Film ini menampilkan sinematografi dari Pawel
NIGHTCRAWLER, MENGGAPAI “AMERICAN DREAM” DI DALAM SISI GELAP JURNALISME
“American Dream”, sebuah etos nasional yang dijunjung Amerika Serikat yang berarti sekumpulan ide bahwa semua orang berhak atas kesempatan untuk hidup makmur, sukses dan menggapai impiannya melalui kerja keras tanpa mengenal kelas sosial di tanah Amerika Serikat. Premis inilah yang diangkat Dan Gilroy dalam film debut penyutradaraannya berjudul Nightcrawler. Menceritakan tentang Louis Bloom, seorang pengangguran
Retrospeksi Generasi 90-an: Melankolia
Sejauh mana seseorang mampu berjuang menerima dan mengikhlaskan, lalu bangkit dari kesedihan atas meninggalnya salah seorang anggota keluarga akibat kecelakaan? Perbedaan cepat-lambat kemampuan seseorang mengikhlaskan dituangkan dalam Generasi 90-an Melankolia, yang diarahkan sekaligus ditulis sendiri skenarionya oleh Mohammad Irfan Ramlyke. Film bergenre drama keluarga yang juga mengandung adaptasi dari buku Generasi 90-an karya Marcella F.P.