Persoalan mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya kian hari kian marak diperbincangkan di berbagai belahan dunia. Di Indonesia sendiri wacana mengenai lingkungan hidup telah diangkat oleh berbagai kalangan yang bekerja secara kolektif maupun perorangan, demi memperjuangkan keberlanjutan alam tempat kita hidup bersama. Dalam dunia seni khususnya skema seni Indonesia, terdapat tokoh-tokoh yang
Taglukisan
Kenyamanan ‘Semut’ dalam Kemapanan Oportunis
Menjelang akhir tahun, sebuah Pameran Tunggal Karya Seni Rupa beratmosfer kritis diselenggarakan di Greenhost Boutique Hotel. Sebagai penutup tahun 2018 sekaligus menyambut tahun 2019, Iqro Akhmad Ibrahim bermaksud menghadirkan serangkaian clue untuk memantik rasa penasaran setiap pengunjung pameran agar mempertanyakan kembali segala sesuatu di lingkungan masing-masing. Lewat karya-karyanya di pameran tunggal ini, Iqro membawakan tema
“Bara Lapar Jadikan Palu” : Genap Berusia 20 Tahun, Taring Padi Kembali ke Kampus
Dalam sejarah suatu komunitas yang terbentuk secara komunal, sebuah embrio tumbuh karena kondisi sosial yang semakin memburuk akibat dari akumulasi kekecewaan dan perlawanan terhadap rezim Orde Baru dibawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia yang kedua, yaitu Soeharto. Kala itu permulaan Orde Baru meletuskan angka-angka pertumbuhan makroekonomi yang sangat mengesankan. Namun, kebijakan-kebijakan tersebut menyebabkan ketidakpuasan pada masyarakat
Seni Kanggo Sedulur Lombok: Acara Kemanusiaan Berbalut Seni
Seni Kanggo Sedulur Lombok menjadi hiburan sekaligus panggung solidaritas dengan menitikberatkan pada pengaruh signifikan acara-acara seni (pementasan teater, drama, atau tari; pertunjukan musik; penayangan film; pantomim; orasi-orasi sastra; maupun pelbagai bentuk seni lain) yang selalu memiliki fungsi ganda. Sebagai bentuk tanggung jawab atas kehadirannya, para pelaku seni, budayawan, dan akademisi di DI Yogyakarta bekerja sama
Lukisan Bambang Nurdiansyah: Menanam Makna, Menumbuhkan Kata.
Pria berbalut jaket bomber yang duduk di hadapan saya ini sedang mengingat kembali masa awal kecintaanya terhadap dunia lukis, ketika saya bertanya kapan Ia mulai suka melukis, dalam sela-sela kegiatan diskusi di Survive Garage Artspace, Rabu (18/7). “Mulai melukis itu sejak kecil, waktu TK sering mengikuti lomba bahkan juga mengikuti les menggambar juga, tapi mulai
Salatiga Coret, Menggambar Tiada Henti
Lebaran Seni 2018 telah dimulai. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, ada banyak sekali pameran seni yang digelar secara paralel. Yogyakarta kembali menjadi pusat perhatian penikmat seni kontemporer. Pada Minggu (6/5), pameran seni rupa bertajuk Nggambar Rabarbar dibuka di Sesama Art Space. Pameran ini menampilkan karya-karya seniman muda asal Salatiga, antara lain; Andryan Ade, Bio Andaru, Dimas
ARTJOG 11 : Enlightenment
Pembukaan ARTJOG 2018 hari ini (4/5) berlangsung sangat meriah. Antuasiasme para pengunjung memenuhi perhelatan tahunan yang diselenggarakan Heri Pemad Art Management ini. Mengusung tema “Enlightenment”, diharapkan ARTJOG 2018 dapat menjadi titik pencerahan seni yang akan mampu menstimulasi munculnya gagasan baru. Keramaian ARTJOG tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun juga di media sosial. Commision works
Panggilan Jiwa Laksmi Siteresmi
Laksmi Siteresmi, wanita kelahiran Yogyakarta ini meyempatkan waktunya untuk bercerita dengan tim Pressisi pada hari Senin (30/04/2018) di kediamannya (Sambilan Organizer & Art Studio). Terlahir dari Ayah dan Ibu seorang pengajar, bukan berarti Laksmi Siteresmi tak mempunyai bakat melukis. MELUKIS DAN PENDIDIKAN Bakat melukisnya terlihat saat ia masih kecil. Pada saat duduk di kelas dua
Sejarah Singkat Seni Lukis
Lukisan ialah sebuah hasil dari kesenian melukis di atas permukaan dua dimensional (arti permukaan disini bukan berarti datar “flat”, karena adanya kemungkinan menggambar di permukaan yang melengkung).[1] Seni Lukis sendiri adalah cabang dari seni rupa dua dimensional yang bisa dibentuk dengan bubuk berwarna, pasta, atau cairan yang diaplikasikan pada berbagai jenis permukaan. Tetapi dalam perkembangan
Menciptakan Atmosfer di Pameran Influenza
Pada tanggal 29 Maret 2018, telah dibuka pameran bersama seni murni angkatan 2016, yang bertajuk “Influenza”. Diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Dikuratori oleh Prof. M. Dwi marianto MFA. Ph. D dan dibuka oleh I Gede Arya Sucitra S. Sn., menggelar 72 karya seni Mahasiswa Jurusan Seni murni, Falkutas Seni Rupa (FSR), Institut Seni Indonesia