Cut Nya Dien memimpin perlawanan melawan Belanda di daerah pedalaman Meulaboh bersama pasukan kecilnya setelah suaminya gugur. Pasukan ini terus bertempur sampai kehancurannya pada tahun 1901 karena tentara Belanda sudah terbiasa berperang di medan daerah Aceh. Selain itu, Cut Nya Dien sudah semakin tua. Matanya sudah mulai rabun, dan ia terkena penyakit encok dan