Eksplikasi Atas Kembali Beradaptasi

Wawancara dengan Erwin Prasetya Kurniawan. Mahasiswa Film dan Televisi angkatan 2015. Ketua Sreeening Tugas Akhir (TA) ”Kembali Beradaptasi”, terkait rancu manajemen kursi penonton.        Dalam screening ini, ada beberapa pihak dalam antrean panjang penonton yang tidak kebagian tiket. Apa ada statement yang ingin disampaikan mengenai hal tersebut ?   Salah satu kenapa tiket

Kembali Beradaptasi, Menarik, Tapi …

Program Studi Film dan Televisi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta kembali mengadakan pemutaran film Tugas Akhir (TA) bertajuk Kembali Beradaptasi pada Senin, 30 Desember 2019. Berbeda dari screening TA 2019 lainnya yang biasa menempati ruang Audio Visual (di Dekanat FSMR) Kampus ISI, pemutaran kali ini bertempat di Cinepolis Lippo Plaza Yogyakarta. Kembali Beradaptasi menjadi kali

Kucumbu Tubuh Indahku : Durja Topeng Perempuan Para Lengger Lanang

Setiap manusia menyimpan ingatan masa lalu yang terlukiskan dalam tubuhnya. Mereka hanya bisa mengalah dan menerima atas segala kejadian yang pernah dilalui. Sutradara Garin Nugroho mengangkat pengisahan tentang tubuh manusia tersebut melalui cerita hidup seorang penari lengger lanang dalam film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku : Memories of My Body. Film yang menyabet duabelas penghargaan dalam

Dilema dan Konflik Kepentingan-Kebutuhan Kalangan Atas Hingga ‘Ruang-Ruang Bawah Tanah’

Konflik kepentingan dan kebutuhan dari orang-orang kalangan atas menjadi persoalan dilematis nun berkepanjangan bagi masyarakat awam. Orang-orang tersebut senantiasa memilik wewenang berlebih terhadap keputusan dan aturan atas suatu perkara demi kepentingan dan kebutuhan hidup di lingkungan sejawat masing-masing. Tak ayal, sistem kuasa berlebih ini kemudian berdampak (baik langsung maupun tidak langsung) kepada masyarakat awam, dalam

Konflik Ruang Hidup dan Kesalahpahaman dalam Ekosistem Plural Manusia-Alam

Kesalahpahaman dalam hidup bersosial, beraktivitas, maupun berkegiatan dapat dengan mudah menimbulkan beragam akibat. Akibat-akibat tersebut pun secara tidak langsung turut dipengaruhi oleh faktor-faktor komunikasi. Salah satu akibatnya adalah konflik-konflik tak berkesudahan, baik antarmanusia maupun manusia dan alam (termasuk hewan dan tumbuhan). Di antara konflik-konflik tersebut, ada pula sejumlah film dengan persoalan kesalahpahaman yang berbeda-beda, tapi