Jogja International Batik Biennale Sebagai Ajang Perkenalan Batik Kepada Dunia

Jogja International Batik Bienalle 2023 telah rampung diselenggarakan secara luring di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo dan juga daring melalui live streaming di akun youtube JIBB pada hari Kamis (26/11/2023). Hal ini merupakan langkah nyata Daerah Istimewa Yogyakarta untuk semakin mengangkat citra Jogja sebagai World Batik City, sebuah predikat yang dianugerahkan oleh Dewan Kerajinan Dunia, World Craft Council (WCC) sejak Sabtu (18/11/2014). Jogja International Batik Bienalle diselenggarakan setiap 2 tahun di bulan Oktober yang bertepatan dengan Peringatan Hari Batik Nasional, dan sebelumnya telah terselenggara pada tahun 2016, 2018 dan 2021. 

Dengan konsep “Jogja Membatik Dunia”, Dekranasda yang telah membangun kerjasama dengan Kementerian Luar Negeri RI, turut melibatkan 15 negara untuk membatik serentak pada puncak acara Jogja International Batik Biennalle 2023 ini. 15 negara tersebut antara lain; Korea Selatan, Brunei Darusalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, Timor Leste, Republik Tiongkok, India dan Jepang.

Penyelenggaraan JIBB 2023 mengangkat tema “BORDERLESS BATIK” dengan sub tema “SUSTAINABLE AND MARKETABILITY”. Tema yang sejalan dengan visi untuk semakin memperkenalkan predikat Jogja World Batik City yang berarti Jogja Kota Batik Dunia agar dikenal luas oleh para pencinta batik sehingga tidak hanya di Indonesia saja namun hingga kancah internasional.

Puncak acara Jogja International Batik Bienalle 2023 juga menampilkan karya busana kolaborasi 25 desainer muda dan 25 pembatik muda di Daerah Istimewa Yogyakarta, binaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA DIY) yang bekerja sama dengan Bank Indonesia DIY. Sebagai bentuk rasa cinta tanah air dari para penerus bangsa melalui batik, dengan melestarikan, menjaga, mencintai, dan juga mengembangkan batik untuk Indonesia.

25 Desainer dan 25 Pembatik binaan Dekranasda DIY bekerjasama dengan Bank BI pada puncak acara Jogja International Batik Bienalle 2023
(sumber dokumentasi: Ferdiansaziz, Tim dokumentasi JIBB)

Adapun nama-nama para desainer dan pembatik yang menampilkan karyanya pada puncak acara Jogja International Batik Bienalle 2023 yaitu; Kategori Cocktail: Syifa Mufida X Astarupa by Richo, Zahirah Ayya X Zudan Batik Rina, Syahadatun x RR Sri Rahayu Setianingsih, Kamala Luthfi X Putri Utami, Ulvi X Syavia Batik Nusa Indah.Kategori Office: Donna Sita X Bayu Sembung Batik, DENAYU X BOEM’I, Putri Ramadhanya X Luxeaze’, Neni X Ayu Batik, Aji Bayu x Nabila. Kategori Casual/Streetstyle: Devita Ashria X Maisya Anugrah Batik, Melati Soedjarwo x Dyla Putri Riska Nurulzein x Ezra Agya, Nixly.id x Batik Ayu Purbandini, Adhelisa Frily x Rekna Indriyani. Kategori Evening: Pratiwi Rahma X Daery Batik Farras, Dwi Nurhasanah x Listya Septyan D, Andraealena x Kanthil Arum, Wayu officiel x ARTniq Batik 5. Listya Asyfa x Nada Liliyani. Kategori Resortwear: Djoeragan batik & Fikky Ananda, Andrean N.R x Vina Putri A.P.A, Kania Gita x Batik Tulis Malam Sawit by Smart Batik, Lisa Septiana X Mahya Aulia, Susanti Rahayu Pangestuti x Rizky.

Koleksi “Nagara Sundara” Syifa Mufida X Astarupa
salah satu hasil karya kolaborasi Desainer dan Pembatik pada puncak acara Jogja International Batik Bienalle 2023.
    (Sumber Dokumentasi: Ferdiansaziz, Tim dokumentasi JIBB)

Pada cuplikan vidio yang ditampilkan di puncak acara JIBB, Gusti Kanjeng Ratu Mengkubumi Hamemayu Hayuning Bawana Langgeng Ing Mataram atau yang sebelumnya dikenal sebagai Gusti Kanjeng Ratu Pembayun menyampaikan mengenai Predikat Kota Batik Dunia yang dianugerahkan oleh Dewan Kerajinan Dunia, World Craft Council (WCC). “Ini adalah penghargaan yang sangat luar biasa, yang tentunya ini adalah hasil karya dari masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta secara keseluruhan, terus melestarikan, menjaga, dan mengembangkan utamanya batik tulis” ucap Gusti Kanjeng Ratu Pembayun. 

Di akhir kata beliau menambahkan, “harapan kita bersama tentunya adalah bagaimana batik ini warisan leluhur kita, yang kita mempunyai kewajiban terus untuk menjaga, sampai beribu-ribu tahun kedepan batik harus selalu ada dibahu kita. Ini adalah milik kita, dari kita, dan tentunya untuk dunia.” 

Kata-kata yang disampaikan oleh Gusti Kanjeng Ratu Mengkubumi, tentunya menjadi pemantik semangat bagj para pembatik, desainer, dan para penerus bangsa untuk terus berkarya menghasilkan batik yang dapat dikenal luas oleh masyarakat, bangsa, dan bahkan dunia. Tentunya dengan tetap melestarikan kekhasan batik yang dimiliki Indonesia, utamanya batik tulis dan  juga guna mengembangkan motif-motif kontemporer agar tercipta motif dengan gaya yang dinamis.

Teks Oleh: Syifa Mufida/PRESSISI 11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.